Keamanan Data Center Secara Fisik

Sebuah Data Center dituntut untuk selalu dapat memberikan akses yang tidak ada hentinya, terutama pada sebuah Data Center Tier III yang memilki QoS dengan toleransi gangguan hanya 7.5 menit per bulan, karena biasanya layanan data center dipakai oleh perusahaan besar baik sebagai off-site back up maupun untuk selalu mengakses data maupun aplikasi mereka yang di letakan di ruangan data center outsourcing. Oleh karena itu sebuah data center harus memiliki standar keamanan yang memadai untuk mendukung operasi tersebut dari waktu ke waktu.

Keamanan Data Center

Dalam hal stabilitas data center, keamanan pada data center turut mempengaruhi stabilitas secara langsung. Keamanan data center baik secara fisik maupun non-fisik merupakan faktor penting dari kualitas data center tersebut. Dan kali ini hanya keamanan data center secara fisik saja yang akan di jelaskan.

Figur Keamanan Fisik Data Center Indonesia

Keamanan Data Center Secara Fisik

Mulai dari lokasi data center yang diluar wilayah jalur gempa dan banjir, kualitas gedung sampai antisipasi kebakaran merupakan faktor kritis pada sebuah data center. Berikut beberapa antisapasi dan pengendalian resiko dari sebuah data center secara fisik.

1. Lokasi Data Center Indonesia harus diluar jalur gempa, tanah longsor, dan banjir. Jika di lokasi rawan banjir seperti di Jakarta, maka setidaknya ruangan data center tersebut berada minimal di lantai 2. Selain itu, ada baiknya jika data center lokasinya tidak di wilayah yang sering ada demo dan ancaman teroris,  karena data center harus dapat diandalkan sebagai lokasi offsite sebagai bagian program Rencana Menghadapi Bencana bagi para perusahaan pemakai jasa layanan data center, sehingga para pengguna data center tidak perlu merasa khawatir jika sedang ada demo atau ancaman teroris.
2. Keamanan keluar masuk karyawan dan pengunjung, mulai dari petugas keamanan yang paham betapa penting tugasnya, menggunakan akse sistem biometrik di tiap ruangan mulai dari pintu keluar masuk sampai ke ruangan data center, buku tamu, CCTV, sensor logam dan sebagainya. Dalam hal ini sebuah data center yang memiliki gedung sendiri lebih dapat terkendali keamanannya.
3. Bangunan gedung yang terstruktur dan di rancang khusus untuk sebuah data center dari awal pendiriannya dengan mempertimbangkan segala aspek keamanan termasuk instalasi kelistrikan dan kabel jaringan.
   
4. Pencegah Kebakaran dan Alat Pemadam yang sesuai kebutuhan, mulai dari penangkal petir,  smoke detector dan pengendalian suhu udara,  sampai sistem pemadam yang dapat di andalkan. Water Chiller Plant merupakan jaminan keamanan yang lebih dapat diandalak dalam hal pencegahan kebakaran pada data center.
5. Dekat dengan lokasi Kantor Polisi dan Pemadam Kebakaran. Sepintas mungkin agak berlebihan, namun sebetulnya sangat berasalan jika data center perlu pengamanan ekstra karena kerap menjadi sasaran sabotase baik dari pihak pesaing perusahaan yang memakai jasa data center, maupun organisasi-organisasi pemerintahan.

Demikian informasi keamanan data center secara fisik ini kami jelaskan denga harapan dapat memberikan pemahaman yang tepat untuk para pengambil keputusan khususnya para CIO baik sebagai pertimbangan pemilihan jasa layanan data center maupun untuk membangun data center sendiri.

Selanjutnya akan kami jelaskan mengenai keamanan data center secara non fisik. Semoga bermanfaat..